Senin, 09 Maret 2015

LIVE IN PASTOR DAN BRUDER TOPTEN MSF DI PAROKI BUNDA MARIA BANJARBARU

Berkobar Bersama 
Semangat Pater Berthier


Janganlah kamu sekalian lupa bahwa penghargaan serta cinta kasih satu sama lain lebih penting daripada segala aturan Konstitusi, dan tiap-tiap aturan maupun setiap kaul  bermaksud mengobarkan dalam hati para anggota, cinta kasih kepada Allah dan kepada sesama manusia. Oleh karena itu, patutlah kamu sedapat-dapatnya dahulu mendahului saling memberi hormat, tetap sehati sejiwa, bekerjasama saling membantu, saling menghibur dalam kesusahan, dan membesarkan hati satu sama lain, serta saling mendorong.” (Konstitusi 1895, no.15. Pembukaan Konstitusi 1895)

Ungkapan Pater Berthier, MS (Pendiri Kongregasi MSF) di atas sungguh-sungguh terejawantahkan selama 4 hari berturut-turut (30 Oktober – 2 November 2014), dimana Laskar Muda Berthier yang tergabung dalam barisan TOPTEN MSF mengadakan live in di Paroki Bunda Maria Banjarbaru. Hadir dalam kegiatan rutin ini sebanyak 8 orang imam, 2 orang bruder dan 4 orang frater TOP-er yang dikoordinir oleh Pastor Yohanes Kopong Tuan, MSF.

Animasi dan Promosi Panggilan


Pada hari Sabtu, sejak pukul 09.00 WITA, para pastor dan bruder MSF yang mempunyai usia tahbisan di bawah 10 tahun (TOPTEN) hadir di lingkungan SD dan SMP Sanjaya Banjarbaru. Kehadiran para biarawan dengan penampilan khas mengenakan jubah menjadi ciri khas tersendiri yang mampu menarik perhatian pada siswa SD maupun SMP yang mengikuti animasi dan promosi panggilan.

Dalam kelas-kelas yang telah ditentukan, masing-masing kelompok siswa didampingi oleh 2 hingga 3 orang biarawan MSF yang menyampaikan materi “The Seven Habits” yang diselingi dengan sharing seputar panggilan menjadi pastor, frater, bruder maupun suster. Kegiatan berlangsung riang gembira karena materi yang disampaikan juga dibumbui dengan sesi menyanyi bersama. Bahkan saat para siswa dan biarawan MSF menggelar acara di lapangan, suasana makin disemarakkan oleh aneka permainan, tarian, yel-yel dalam balutan kompetisi antar kelompok yang seru.


Dalam kelompoknya masing-masing, para siswa mendapatkan penjelasan perihal sejarah berdirinya Kongregasi MSF hingga berbagai macam negara dan benua yang menjadi medan karya pewartaan Injil oleh para misionaris MSF di masa kini. Kesan akrab penuh rasa kekeluargaan pun berhasil diciptakan dalam waktu sekejab. Terbukti, antusiasme semua yang terlibat dari satu sesi ke sesi berikutnya tak dapat dibendung, seolah tak kenal lelah meskipun matahari semakin meninggi di angkasa. Sungguh, semangat Pater Berthier yang dikenal sebagai “Misionaris Tanpa Kenal Lelah” benar-benar terwujud nyata dan dialami oleh semua.


Dalam sebuah perbincangan, Pastor Fransiskus Iwan Yamrewav, MSF bertutur bahwa kegiatan TOPTEN seperti ini menjadi agenda rutin yang selalu diselenggarakan lebih dari sekali setiap tahunnya. Menurut Pastor Iwan, gerakan TOPTEN adalah sebuah bentuk kerasulan integratif yang dilakukan oleh para pastor dan bruder MSF Provinsi Kalimantan dengan usia tahbisan atau kaul kekal sepuluh tahun ke bawah.


Usai santap siang bersama, Pastor Kopong, MSF mewakili seluruh biarawan yang hadir mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar Sanjaya atas pengalaman bersama yang terasa berkesan.

Malam harinya digelar acara MSF Talk Show dengan tema: “Pandangan Gereja terhadap Perilaku Penyimpangan Seksualitas,” dengan pembicara Pastor Iwan Yamrewav, MSF. Acara ini dihadiri oleh OMK dari 5 paroki kota (Katedral, Kelayan, Veteran, Banjarbaru dan Pelaihari).


Tinggal Bersama Umat dan Ziarah ke Makam

Para pastor, bruder maupun frater MSF selama 4 hari berturut-turut tinggal di rumah-rumah umat secara tersebar di beberapa wilayah maupun stasi dalam lingkup Paroki Bunda Maria Banjarbaru. Kegiatan yang diadakan pun beraneka ragam, diantaranya: katekese, ibadat lingkungan dan lain sebagainya; yang kesemuanya itu bertujuan untuk semakin mengenalkan sekaligus memperdalam iman Kekatolikan umat yang dikunjungi.

Pada hari Minggu, 2 November 2014, digelar Perayaan Ekaristi secara serentak baik di Paroki Bunda Maria Banjarbaru maupun di Stasi St. Yohanes Pemandi Landasan Ulin pada pukul 08.00 WITA yang dipersembahkan oleh para pastor TOPTEN. Siang harinya menjelang pukul 11.00 WITA rombongan biarawan TOPTEN melakukan ziarah ke makam Katolik di km.24 dan berkunjung ke Taman Makam Katolik St. Yoseph untuk menabur bunga di pusara Mgr. Joannes Groen, Vikaris Apostolik Banjarmasin yang pertama.

[reported & foto by: Dionisius Agus Puguh Santosa]

Tidak ada komentar: