Kamis, 13 September 2012

BIARA SCMM BANJARMASIN DIRESMIKAN WAKIL GUBERNUR KALSEL




Biara “Puri Batin” St. Angela Banjarmasin Diresmikan Wakil Gubernur
Kalimantan Selatan

Pemberkatan Biara dan Aula Susteran SCMM Banjarmasin oleh Uskup Keuskupan Banjarmasin dan Peresmian oleh Wakil Gubernur Kalimantan Selatan

Pagi itu, Senin, 2 Mei 2011 yang lalu bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, dilangsungkan Perayaan Ekaristi pemberkatan Biara “Puri Batin” St. Angela dan Aula Susteran SCMM Banjarmasin oleh Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr. Petrus Boddeng Timang yang dilanjutkan dengan acara peresmian oleh Wakil Gubernur Kalimantan Selatan H. Rudy Resnawan.

Sesaat sebelum Perayaan Ekaristi berlangsung, di lantai basemant dilakukan penyerahan kunci biara dan aula dari Uskup Keuskupan Banjarmasin kepada Provinsial SCMM Indonesia Sr. Rosa Sihotang, SCMM. Acara kemudian dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Mgr. Petrus Timang. Setelah itu rombongan misdinar, para imam, suster dan Uskup menaiki tangga untuk menuju aula yang terletak di lantai 2 bangunan. Perayaan Ekaristi langsung dipimpin oleh Uskup Keuskupan Banjarmasin selaku konselebran utama, didampingi oleh 6 orang imam, yaitu : Pastor Theodorus Yuliono Prasetya Adi, MSC, Pastor Simon Edy Kabul Teguh Santoso, Pr, Pastor Gregorius Sabinus, CP, Pastor Ignatius Supardi Prihatin Saputro, Pr, Pastor Fransiskus Asisi Susilo Nugrono, CP dan Pastor Antonius Bambang Doso, Pr.

Selain Provinsial SCMM Indonesia, hadir pula anggota Dewan Pimpinan SCMM Provinsi Indonesia, yaitu : Sr. Margaretha Gultom, SCMM, Sr. Evodia Daely, SCMM dan Sr. Syandark Runtuwene, SCMM. Disamping itu 2 orang anggota Dewan Pimpinan Umum SCMM yang berkedudukan di negeri Belanda ikut menjadi saksi mata peristiwa bersejarah ini, yaitu : Sr. Mariana Situngkir, SCMM dan Sr. Bernadet Candra, SCMM.

St. Paulus mengingatkan kita bahwa sebagai orang Kristen kita harus melakukan kebaikan kepada ssama, karena kebaikan itu berasal dari Allah sendiri. Dan apa yang disampaikan oleh Paulus, disampaikan dengan lebih sempurna oleh Yesus dalam bacaan Injil hari ini yang mengatakan bahwa manusia diciptakan untuk bersukacita,” demikian ungkap Mgr. Petrus Timang diawal homilinya. Lebih lanjut Uskup Keuskupan Banjarmasin menekankan kepada semua yang hadir bahwa kita semua dilahirkan karena kerahiman Allah, sehingga sebagai orang Kristen kita diharapkan menjadi orang yang dapat selalu bersukacita dalam kehidupan ini.

Sukacita berarti bahwa kita harus memberikan yang terbaik bagi orang lain; sama seperti Allah yang menyatakan kerahiman-Nya bagi semua orang. Orang yang bersukacita tidak akan pernah berpikir akan apa yang diberikan orang lain untuknya, melainkan ia akan berpikir apa yang mampu diberikannya bagi orang lain. Kasih tidak mengenal egoisme dan persaingan. Sehingga sebagai orang-orang yang diutus membawa kasih Allah kepada sesame, para suster SCMM mengemban tugas dalam bidang pendidikan melalui SMP St. Angela Banjarmasin dan SMP Sanjaya Banjarbaru, dengan menunjukkan belas kasih Allah di Bumi Banua (salah satu julukan untuk Provinsi Kalimantan Selatan-red). Karya pastoral yang diemban oleh para suster SCMM ini adalah karya pendidikan yang mengajak para orang muda untuk keluar dari dirinya sendiri supaya dapat menjadi orang-orang yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, sosial dan rohani,” ucap Mgr. Petrus Timang panjang lebar. Beliau menegaskan bahwa semuanya itu hanya dapat dipenuhi melalui proses yang kadangkala memang terasa ‘menyakitkan’. Uskup Keuskupan Banjarmasin mengungkapkan keprihatinannya akan dunia pendidikan dewasa ini yang mengabaikan proses tersebut. “Maka di negeri ini ada yang namanya ijasah aspal (asli tetapi palsu), ada mahasiswa yang mempunyai foto wisuda namun pada kenyataannya tidak pernah kuliah.


Meski begitu, Mgr. Petrus Timang berkeyakinan bahwa melalui bangunan yang diberkati saat ini, anak-anak yang didik dibawah naungan Perwakilan Yayasan Pendidikan St. Maria Berbelaskasih Wilayah Timur akan menjadi anak-anak yang setia kawan pada sesamanya, menjadi orang-orang yang dapat menjadi berkat bagi orang lain dan menjadi anak-anak kebanggaan Tuhan. Beliau berharap kiranya di tempat ini kasih Allah boleh dialami oleh semua orang, khususnya anak-anak yang dididik melalui kehadiran para suster SCMM yang berkarya di sini.

Usai Perayaan Ekaristi, digelar acara peresmian biara dan aula oleh Wakil Gubernur Kalimantan Selatan H. Rudy Resnawan. Selain Wakil Gubernur, hadir pula beberapa orang pejabat Provinsi Kalimantan Selatan dan Kota Banjarmasin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin dan jajarannya, Wakil Danrem Antasari, Wakil Dandim Banjarmasin, juga perwakilan dari Ikatan Keluarga Katolik Sumatera Utara.

Dalam sambutan singkatnya, Provinsial SCMM Indonesia Sr. Rosa menuturkan secara singkat perjalanan Kongregasi SCMM sejak awal berkarya di Keuskupan Banjarmasin. Setelah itu Mgr. Petrus Timang menyampaikan sambutan berikutnya. Uskup Keuskupan Banjarmasin memaparkan bahwa gedung tersebut merupakan hasil kerja keras dan bantuan dari banyak pihak dan juga swadaya umat Katolik, termasuk bantuan dari umat Katolik di Sumatera Utara. “Gedung ini dibangun untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SMP St. Angela Banjarmasin dengan motivasi utama adalah menciptakan anak bangsa yang berbudaya, beradab dan berkarakter! Orang-orang Indonesia dikenal oleh bangsa lain sebagai orang-orang yang cerdas. Untuk itu bangsa kita sebenarnya telah mempunyai modal besar untuk membangun bangsanya sendiri, seperti apa yang diamanatkan oleh UUD 1945.

Dalam kesempatan lain, Mgr. Petrus Timang mengutip semboyan dari para Suster SCMM yaitu : ‘Liefde Zonder Eigenlifde’ yang bermakna, ‘cinta tanpa cinta diri’. Beliau berpendapat bahwa semboyan tersebut selaras dengan anjuran Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara yang telah membangun pendidikan di Indonesia tanpa pamrih dengan semboyannya yang terkenal : Ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani. Uskup Keuskupan Banjarmasin menekankan supaya didalam mendidik anak-anak, para pendidikan menerapkan sikap tanpa pamrih dan tulus, dengan harapan supaya generasi mendatang dapat menjadi generasi yang lebih baik dari generasi-generasi sebelumnya.

H. Rudy Resnawan mewakili Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengungkapkan rasa bangganya atas peristiwa peresmian biara dan aula milik suster-suster SCMM. “Hari ini ada 2 peristiwa penting yang kita rayakan, yaitu Hari Pendidikan Nasional dan peresmian tempat ini. Keberadaan fasilitas yang ada hendaknya patut kita syukuri sebagai karunia Tuhan, dengan harapan nantinya gedung ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Selain itu perlu kiranya juga diperhatikan mengenai perawatan dan pemeliharaanya di masa mendatang.

Wakil Gubernur mengajak semua yang hadir untuk menghargai upaya para suster SCMM untuk ikut serta meningkatkan kemajuan anak-anak didiknya seraya mengucapkan selamat atas berdirinya bangunan ini.

Selain penandatanganan prasasti oleh Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Uskup Keuskupan Banjarmasin dan Provinsial SCMM Indonesia, acara diisi pula dengan penampilan vocal group dari SMP Sanjaya Banjarbaru dan SD St. Angela Banjarmasin, penampilan khas daerah yaitu musik panting oleh siswa-siswi SMP St. Angela Banjarmasin yang membawakan lagu daerah Kalimantan Selatan juga tarian kreasi Puspa Warna yang dipentaskan oleh siswi-siswi SMP Sanjaya Banjarbaru.

Setahun empat bulan yang lalu, tepatnya pada tanggal 20 September 2009 dilakukan peletakan batu pertama oleh Uskup Keuskupan Banjarmasin. Keberadaan bangunan ini menggantikan bangunan biara Susteran SCMM yang lama yang sebelumnya ditempati oleh Kongregasi Suster PI. Pada lokasi yang sama pun pernah berdiri bangunan Panti Werdha “Suaka Kasih” yang dikelola oleh para Suster Puteri Kasih.



Hadir atas Undangan Mgr. F.X. Prajasuta, MSF

Di wilayah Keuskupan Banjarmasin, Kongregasi SCMM telah berkarya selama hampir 7 tahun berjalan. Di mulai sejak kedatangan para Suster pionir, mereka adalah Sr. Dafrosa Fau, SCMM dan Sr. Angelbertha Abi, SCMM yang tiba di Banjarmasin pada tanggal 8 Agustus 2004. Kala itu kehadiran para Suster ini adalah atas undangan Uskup Emeritus Keuskupan Banjarmasin Mgr. F.X. Prajasuta, MSF yang memandang perlu kehadiran Kongregasi-kongregasi untuk menggarap dan mengelola beberapa lembaga pendidikan Katolik yang telah ada di Keuskupan Banjarmasin.

Pada awalnya Sr. Dafrosa bertugas di SMP Marsudi Wiyata, sedangkan Sr. Angelberta berkarya di SD Marsudi Wiyata. Bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-59 di tahun 2004 digelar acara penyambutan yang sangat meriah atas kehadiran Kongregasi SCMM di kedua sekolah ini. Sehari sebelumnya, kedua Suster ini mulai menempati Biara Puri Batin (ex-Susteran PI), meskipun waktu itu sebenarnya kondisinya belum mendukung. Sebab rumah tersebut masih belum dibersihkan, bau cat terasa begitu menyengat indera penciuman ditambah dengan suasana halaman yang ditumbuhi rumput ilalang; bahkan kedua Suster ini sempat tidur di lantai. Namun semuanya itu tidak pernah mengurangi semangat mereka untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Gereja di Keuskupan Banjarmasin, teristimewa di bidang pendidikan dan karya pastoral. Dua tahun kemudian, terjadi serah terima dari Yayasan Marsudi Wiyata kepada Yayasan St. Maria Berbelaskasih Wilayah Timur, tepatnya pada tanggal 7 Juli 2006, sehingga nama sekolah yang lama kemudian berganti menjadi SMP dan SD St. Angela Banjarmasin hingga sekarang.

Semenjak kedatangan para Suster pionir, maka satu persatu Suster-suster lainnya pun berdatangan untuk ikut serta mengembangkan karya perutusan SCMM di Keuskupan Banjarmasin. Hingga kini tercatat ada 2 komunitas SCMM di Keuskupan Banjarmasin, masing-masing adalah Komunitas St. Angela di Banjarmasin yang menangani SMP dan SD St. Angela Banjarmasin; dan komunitas St. Agatha di Banjarbaru yang menangani TK, SD dan SMP Sanjaya Banjarbaru.

Kehadiran para Suster SCMM di Keuskupan Banjarmasin membawa angin segar bagi perkembangan dan kemajuan lembaga pendidikan Katolik di Banjarmasin pada khususnya, maupun di Kalimantan Selatan pada umumnya. Meskipun lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan St. Maria Berbelaskasih Wilayah Timur ini notabene adalah lembaga pendidikan Katolik, namun tetaplah menjadi bagian dari masyarakat di daerah ini.

Hal ini seturut dengan tujuan Kongregasi SCMM yaitu pengabdian diri dalam pelayanan “Cinta Melalui Belaskasih” yang konkrit kepada sesama manusia, terutama yang kecil, lemah, miskin dan tertindas, dengan berpedoman pada semboyan “Cinta Tanpa Pamrih” dan dalam semangat kesederhanaan dan kesiapsediaan seturut teladan Maria, hamba Tuhan dan Bunda Belaskasih.

 
[reported & foto by : Dionisius Agus Puguh Santosa]

Tidak ada komentar: