Kamis, 13 September 2012

Perayaan Hari Anak Misioner Sedunia Ke-168 Tingkat Keuskupan Banjarmasin



 
TEMA : “KAMI DATANG UNTUK MENYEMBAH DIA”


Pagi itu, Minggu, 30 Januari 2011, sejak pukul 08.00 Wita, rombongan anak-anak dari beberapa paroki yang ada di wilayah Keuskupan Banjarmasin satu persatu tiba di halaman Gereja Katedral “Keluarga Kudus” Banjarmasin. Sebagian anak-anak diantar oleh orang tua masing-masing, sedangkan beberapa yang lainnya terlihat didampingi oleh para pembina BIA (Bina Iman Anak) dan Sekami (Serikat Karya Kepausan Anak Misioner Indonesia) maupun guru-guru di sekolahnya. Rombongan dengan jumlah personil terbanyak yaitu sekitar 150-an orang anak datang dari Paroki Bunda Maria Banjarbaru. Rombongan lainnya datang dari Paroki Hati Yesus Yang Maha Kudus Veteran, Paroki St. Perawan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda Kelayan, Paroki St. Theresia Pelaihari dan tak ketinggalan tuan rumah yaitu Paroki Katedral Banjarmasin. Dalam waktu sekejab, halaman parkir gereja telah dipenuhi oleh anak-anak BIA dan SEKAMI.

Sekitar pukul 10.00 Wita, anak-anak tersebut mulai berjalan beriringan dan berbaris masuk ke dalam gedung gereja didampingi oleh para pembina BIA dan Sekami dan orang tua masing-masing. Pagi ini Perayaan Ekaristi dalam rangka Peringatan Hari Anak Misioner se-Dunia ke-168 Tingkat Keuskupan Banjarmasin dengan tema : “Kami Datang untuk Menyembah Dia” langsung dipimpin oleh Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr. Petrus Boddeng Timang, didampingi oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Banjarmasin Pastor Theodorus Yuliono Prasetya Adi, MSC dan Dirdios KKI Keuskupan Banjarmasin Pastor Antonius Bambang Doso Susanto, Pr.

Sebagai petugas koor adalah anak-anak SMP Katolik Sanjaya Banjarbaru yang dipandu oleh Kepala Sekolah Sr. Hubertine Nino, SCMM selaku dirigen lagu, dengan iringan permainan musik kulintang yang merdu.

Pertemuan ini seharusnya dilangsungkan pada awal Januari 2011 yang lalu. Akan tetapi karena pada waktu itu masing banyak dari antara anak-anak kita yang libur sekolah, juga masih dalam suasana Natal dan tahun baru; maka perayaan Hari Anak Misioner kali ini diselenggarakan di akhir bulan Januari 2011,” demikian ucap Mgr. Timang mengawali homilinya di hadapan sekitar 500-an orang anak yang memenuhi ruangan Gereja Katedral Banjarmasin.

Lebih lanjut Mgr. Timang menyampaikan bahwa meskipun persiapan yang dilakukan oleh pihak panitia teramat singkat, namun kenyataannya mampu membawa begitu banyak anak-anak datang berbondong-bondong dari 3 paroki di kota Banjarmasin, dari Banjarbaru dan juga dari Pelaihari. Bapak Uskup mengibaratkan bahwa kehadiran anak-anak pagi itu seperti 3 orang Majus dari Timur yang datang ke Bethlehem untuk berjumpa dengan Yesus Sang Juru Selamat Dunia.

Kita adalah orang-orang yang dikasihi oleh Tuhan, sehingga kita ini adalah orang-orang yang berbahagia. Karena kita ini orang-orang yang dikasihi Tuhan, maka dengan serta merta berkat Tuhan pun begitu luar biasa tercurah bagi kita sekalian! Saya berharap, adik-adik sekalian mampu mencintai Tuhan lebih dari segala sesuatu di dunia ini. Apapun juga yang terjadi, kita semua harus selalu memilih, memilih dan memilih Yesus! Karena Yesus selalu mencintai, mencintai dan mencintai kita semua...

Di bagian lain homilinya, Mgr. Timang memperagakan sebuah ilustrasi di hadapan anak-anak yang hadir. Sebuah amplop putih dibuka dan Bapak Uskup mengeluarkan selembar uang bernilai seratus ribu rupiah. Sembari berdialog dengan anak-anak, Bapak Uskup kemudian melipat uang tersebut menjadi beberapa bagian, lalu bertanya kepada anak-anak: “Bila uang ini saya lipat menjadi seperti ini, apakah uang ini tetap bernilai seratus ribu rupiah?” Dengan serentak anak-anak menjawab: “Yaaa...!!!” Di saat yang lain Mgr. Timang menjatuhkan lembaran uang tersebut ke lantai, lalu melanjutkan pertanyaannya: “Apakah bila uang ini dibuang ke lantai lalu, lalu diinjak oleh orang dan menjadi kotor, apakah uang ini tetap bernilai?” Dengan serentak anak-anak kembali menjawab: “Yaaa...!!!

Anak-anakku sekalian, cinta Yesus lebih berharga dari uang ini. Terkadang Yesus tampak seolah-olah tidak kelihatan dan tersembunyi; padahal yang sesungguhnya terjadi adalah Yesus tetap mencintai kita sekalian, tetap mencintai adik-adik semua!

Di akhir homilinya Mgr. Timang berpesan supaya anak-anak BIA dan Sekami tetap mencintai Yesus dalam situasi dan kondisi apapun juga. Cinta kepada Yesus dapat diwujudkan dengan perbuatan yang baik dalam kehidupan sehari-hari, rajin mengikuti kegiatan BIA dan SEKAMI, rajin belajar dan rajin pergi ke sekolah, juga rajin membantu kedua orang tua di rumah.

Usai Perayaan Ekaristi, anak-anak yang hadir kemudian beranjak meninggalkan ruang gereja menuju ke aula Sasana Sehati untuk menghadiri acara pentas seni dan santap siang bersama. Waktu saat itu telah menunjukkan pukul 12.00 Wita.

Acara pentas seni dibuka dengan beberapa sambutan, diantaranya dari Ketua Panitia Penyelenggara dan dari Uskup Keuskupan Banjarmasin. Dalam sambutan singkatnya, Ketua Panitia Irma Deviana mengemukakan bahwa Peringatan Hari Anak Misioner se-Dunia ke-168 Tingkat Keuskupan Banjarmasin bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak-anak BIA dan SEKAMI di Keuskupan Banjarmasin. “Nantinya akan pula diselenggarakan Perayaan Paskah Bersama Anak-anak Misioner se-Keuskupan Banjarmasin,” ucap Irma mengakhiri sambutannya.

Sedangkan dalam sambutan berikutnya, Mgr. Timang menyambut dengan begitu antusias kehadiran anak-anak SEKAMI bersama orang tua maupun para pendampingnya. Dalam harapannya Bapak Uskup berujar, “Semenjak kecil, anak-anak kita perlu diberikan bekal secara memadai untuk mempersiapkan mereka dengan baik supaya dapat sungguh-sungguh menjadi sahabat-sahabat Yesus yang setia!

Saat yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba, enam orang anak usia taman kanak-kanak muncul di atas panggung dengan mengenakan pakaian berwarna merah dan memegang sepasang batok kelapa di kedua telapak tangannya. Musik pun mengalun dan anak-anak itu pun menari dengan lincah dan lucu. Selanjutnya beberapa orang anak putri dengan pakaian kebaya berwarna kuning tampil menari dengan lemah gemulai diiringi lagu khas daerah Aceh “Bungong Jeumpa.” Kedua penampilan tersebut adalah perwakilan SEKAMI dari Paroki Veteran.

Penampilan ketiga berasal dari Paroki Pelaihari yang mendramatisasikan kisah Yesus yang mengajarkan Sabda Bahagia kepada murid-murid-Nya di atas bukit (bdk.Injil Matius 5:1-28). Seorang anak berjubah coklat yang berperan sebagai Yesus tampak dikelilingi oleh anak-anak lainnya yang berperan sebagai murid-murid-Nya. Dramatisasi menjadi lebih hidup manakala anak-anak menyanyi dan menari di antara adegan yang divisualisasikan di hadapan para penonton. Paroki Kelayan pun tak mau ketinggalan dengan pertunjukan dramanya yang berdurasi cukup lama, dengan kisah seorang anak yang ditinggal mati oleh neneknya.

Paroki Banjarbaru yang diwakili oleh SD Katolik Sanjaya Banjarbaru muncul di atas pentas di urutan kelima dengan menampilkan gerak dan lagu yang mengundang decak kagum penonton. Keseluruhan acara siang itu ditutup dengan penampilan sebuah tari tradisional Jawa yang dibawakan oleh anak-anak SEKAMI Paroki Katedral.

Selain menyaksikan pertunjukan drama, gerak, lagu dan tari, anak-anak juga bersempatan mendapatkan doorprize dengan hadiah menarik yang disediakan oleh panitia penyelenggara. “Maju terus anak-anak Misioner Keuskupan Banjarmasin!



[reported & foto by : Dionisius Agus Puguh Santosa]


Tidak ada komentar: