Minggu, 16 Juni 2013

TIGA TAHUN SJC




ULANG TAHUN KETIGA SANJAYA JOURNALIST CLASS

Hari ini, Sabtu, 4 Agustus 2012 menjadi momen yang indah dan tak akan pernah terlupakan bagi saya dan anak-anak didik saya dalam kelas pengembangan diri jurnalistik yang punya nama beken “Sanjaya Journalist Class”!
Pagi tadi saya tiba di SMP Sanjaya Banjarbaru sekitar pukul 08.30 Wita. Dalam hati saya berpikir bahwa saya akan terlambat untuk masuk kelas jurnalistik, tapi ternyata dugaan saya salah. Saya memang kelupaan bila setiap minggu pertama akan selalu diadakan Misa yang diikuti oleh semua siswa SD, TK dan SMP Sanjaya Banjarbaru di Gereja Bunda Maria Banjarbaru.
Tanpa saya sangka-sangka, jadwal berakhirnya Misa pagi ini agak terlambat dibandingkan hari-hari biasanya, karena jam dimulainya Misa juga terlambat tadi pagi, yaitu sekitar pukul 08.30 Wita.
Setelah menunggu selama hampir satu jam lamanya, akhirnya anak-anak kelas jurnalistik yang saya tunggu-tunggu pun bermunculan menghambur datang. Tampak Aurel, Zellin, Silfia dan beberapa orang temannya pun tiba-tiba ada di dekat saya dan langsung berceloteh tentang banyak hal. Spontan mereka semua minta ijin untuk istirahat dahulu sekedar mengisi perut di kantin sekolah. Akhirnya bel tanda dimulainya kegiatan pengembangan diri pun nyaring terdengar, bersamaan dengan suara rekaman komputer dari bilik kecil di depan ruang kepala sekolah.
Anak-anak jurnalistik pun menghambur masuk ke dalam kelas VIII A, yang sejak angkatan ke-2 menjadi kelas tetap bagi pelajaran jurnalistik. Sebelas orang anak kelas VIII (angkatan ketiga) dan 9 orang anak kelas VII terduduk rapi dalam posisinya masing-masing. Dalam pikiran saya terlintas satu kalimat sederhana, “Kelas ini sekarang hampir penuh!”
Belum sempat saya duduk di bangku guru di depan kelas, tiba-tiba Aurel memberi komando kepada anak-anak lainnya untuk mengucapkan “selamat pagi” dalam versi Inggris. Sejenak kelas riuh rendah dengan suara anak-anak yang sudah lama tidak saya dengarkan selama beberapa minggu ini.
Kejutan lain yang saya dapatkan pagi ini adalah kehadiran Betsy Septiani Rantung dengan seragam SJC angkatan kedua! Dia pun akhirnya bergabung duduk di deretan bangku yang masih kosong, duduk seperti setahun, dua tahun atau tiga tahun silam, ketika dirinya masih tercatat sebagai siswa SMP Sanjaya Banjarbaru. Tak berapa lama kemudian, muncul Tia Wulandari dan langsung mengambil posisi duduk tak jauh dari Betsy. Wulan dan Betsy adalah murid perdana kelas jurnalistik ini. Sebuah keharuan tiba-tiba muncul di benak saya, keharuan yang tak pernah terbayangkan akan saya alami pagi ini.
Setelah membagikan formulir isian bagi semua anak-anak jurnalistik kelas VII dan VIII, saya memberikan penjelasan pendek secukupnya tentang tata cara pengisian formulir data siswa SJC tersebut. Sejurus kemudian, Ibu Fransiska Ariati, S.Hut tiba-tiba datang dan masuk ke dalam kelas sembari mengantarkan pesanan saya, “Sebuah kue ultah SJC ke-3 tahun.”
Melihat kehadiran kue ulang tahun yang berada di atas sebuah meja tepat di hadapan meja guru, anak-anak banyak bertanya-tanya siapa gerangan yang merayakan ulang tahunnya pagi ini. Akhirnya anak-anak saya minta duduk untuk menyaksikan bersama film singkat perjalanan SJC selama 3 tahun yang telah berlalu. Usai pemutaran film, saya langsung memulai presentasi dengan memperkenalkan diri sambil sekali waktu mengajak anak-anak untuk tertawa lepas dengan beberapa tampilan kartun humor di tembok kelas.
Presentasi yang lebih serius saya bawakan ketika membahas materi mengenai majalah dinding (mading) sekolah. Tak terasa, waktu satu jam pun berlalu begitu saja. Hingga tibalah saatnya untuk merayakan ulang tahun SJC ke-3 tahun. Semula saya mendaulat Aurel untuk memimpin doa, namun Betsy malah menawarkan dirinya untuk memimpin acara syukur. Dia pun segera membawa semua penghuni kelas jurnalistik dalam lautan doa yang terasa meneduhkan jiwa. Doa yang sederhana namun terasa tulus dan penuh makna. Acara tiup lilin pun berlangsung, saya, Betsy dan Wulan dengan gembira meniup lilin angka 3 secara bersama-sama diiringi lagu “Selamat Ulang Tahun.”
Kue ultah pun dipotong Betsy dan potongannya diserahkan kepada saya. Akan tetapi saya kemudian menyerahkan potongan kue tersebut kepada Yosephine Laura yang menjadi bagian kelas jurnalistik, selain memiliki kewajiban mengajar TIK (Teknologi Informasi dan Komputer) dalam kesehariannya. Potongan kue ultah sebagai tanda ucapan selamat datang untuknya.
Potongan selanjutnya baru saya terima, tetapi tidak langsung saya makan. Saya kemudian meminta tolong kepada Wulan untuk memotong-motong sisa kue yang ada sekaligus membagikannya kepada anak-anak kelas VII dan VIII.
Usia 3 tahun adalah usia yang masih “balita”, apalagi untuk kelas jurnalistik yang saya bangun bukan dengan segala kehebatan yang saya miliki; akan tetapi dapat bertahan karena rasa memiliki dan loyalitas yang tinggi dari generasi-generasi sebelumnya, termasuk juga generasi baru yang boleh saya sebut sebagai angkatan ketiga dan keempat.
Perasaan syukur sangat-sangat saya rasakan ketika Betsy dengan bangga bercerita tentang dirinya yang dipilih sebagai ketua mading di SMK Telkom Banjarbaru, juga kisah-kisah senada yang disampaikan oleh Wulan yang bersekolah di tempat yang sama. Puji TUHAN, impian dan harapan saya ketika kelas jurnalistik ini dimulai, kini terkabul dan menjadi kenyataan. Harapan yang juga menyeruak kembali saat SJC merayakan ulang tahunnya yang pertama. Ketika itu saja bergumam, “Kelas jurnalistik adalah sebuah kelas yang bisa dikatakan kecil, namun di dalamnya tersimpan sejuta harapan, harapan tentang lahirnya penulis-penulis handal Indonesia di masa depan...”
Terimakasih kepada Betsy dan Wulan, terimakasih kepada Ibu Ariati juga yang telah mempersiapkan kue ultah yang cantik pagi ini. Terimakasih kepada anak-anak kelas VII dan VIII yang luar biasa. Dan terimakasih kepada TUHAN YANG MAHA BAIK yang telah menyertai perjalanan kelas jurnalistik ini sejak 1 Agustus 2009 silam…

Landasan Ulin – Banjarbaru, 4 Agustus 2012
Dionisius Agus Puguh Santosa

ENGLISH VERSION :

THE 3RD ANNIVERSARY OF SANJAYA JOURNALIST CLASS

Saturday, August 4, 2012 to be a beautiful moment and will never be forgotten for me and my kids students in the class of self-development that has a name famous journalistic "Sanjaya Journalist Class"!
This morning I arrived at school Sanjaya Banjarbaru around 08.30 pm. After waiting for nearly an hour, finally journalism class kids who I've been waiting to come rushing emerged. Looks Aurel, Zellin, Silfia and some friends were suddenly there next to me and straight on about many things. Spontaneously they all asked permission to take a break just before filling the stomach in the school cafeteria. Finally the bell marks the start of self-development activities was high-pitched sounds, along with sound recordings of computer cubicles in front of the principal's office.
The children burst into journalism was in class VIII A, which from generation to become a class-2 remains the subject of journalism. Eleven of the VIII grade (third generation) and 9 grade VII (fourth generation) sitting neatly in their respective positions. In my mind flashed a simple sentence, "This class is almost full now!"
I have not had time to sit on the bench in front of the classroom teacher, suddenly Aurel gave the command to the other children to say "good morning" in the English version. Moment boisterous classroom with children's voices that I have not heard for several weeks.
Another surprise that I got this morning is the presence of a uniform Betsy Septiani Rantung SJC second generation (second version)! He was eventually joined in a row bench seat is still empty, sit as a year, two years or three years ago, when he was still listed as a junior high school students Banjarbaru Sanjaya. Not long after, came Tia Wulandari and immediately took the position of sitting not far from Betsy. Wulan and Betsy are first-class journalism students this. An emotion suddenly came to mind, compassion who never imagined I would experience this morning.
After distributing the form field for all children of class VII and VIII of journalism, I gave a short explanation of the procedures to adequately fill the data form the SJC students. A moment later, Mrs. Frances Ariati, S.Hut suddenly come and go into the classroom while delivering my order, "A birthday cake SJC to-3 years."
See the presence of a birthday cake that was on a table right in front of the teacher's desk, children often wonder who the hell was celebrating his birthday this morning. Finally I asked the children to sit together to watch a short movie SJC trip for 3 years have passed. After the screening, I immediately start the presentation by introducing himself as he once took the kids to laugh out loud with some humor in the cartoon look of the walls of the classroom.
Presentations that I bring more serious when discussing the matter on the wall magazine (Mading) school. Not felt, the hour has gone by just like that. Until it's time to celebrate the anniversary of the SJC to-3 years. I originally oust Aurel to lead the prayers, but the Betsy instead offered himself to lead the celebration. He was soon brought all the inhabitants of journalism classes in the sea was calm the soul of prayer. The prayer was simple but sincere and meaningful. Brass candle ceremony was held, I, Betsy and Wulan happily blew out the candle number three together accompanied by the song "Happy Birthday."
Betsy's birthday cake was cut and the pieces handed to me. However, I then handed the piece of cake to Yosephine Laura is a part of journalism class, but have an obligation to teach ICT (Information and Computer Technology) in their daily life. Birthday cake as a welcome sign for him. The next piece I just received, but did not direct me to eat. I then asked for help Wulan to cut up the rest of the cake that is well distributed them to children classes VII and VIII.
Age of 3 years of age who are still "children", especially for a journalism class I wake up "instead of" with all the greatness that I have: but can survive as "a sense of belonging and loyalty are high" than previous generations, including the generation The new can I refer to as the third and fourth.
Feeling very, very grateful I felt when Betsy is proud to talk about himself elected as chairman of Banjarbaru mading in SMK Telkom, as well as similar stories submitted by Wulan a school in the same place. Praise the Lord, my dreams and expectations when journalism class begins, now come true and become a reality. Hope that also pushed back at SJC celebrates his first birthday. When it was just mumbling, "journalism class is a class that can be said to be small, but it saved a million hopes, expectations about the birth of a reliable writers of Indonesia in the future ..."
Thanks to Betsy and Wulan, thanks to Mother Ariati also has prepared a beautiful birthday cake this morning. Thanks to the children of VII and VIII are incredible. And thank the GOOD LORD ALMIGHTY that has accompanied this journalism class travel since last August 1, 2009 ...(translate by Google)

Landasan Ulin - Banjarbaru, August 4, 2012
Dionisius Agus Puguh Santosa

Tidak ada komentar: