Minggu, 16 Juni 2013

MISA PERDANA ANAK MISIONER BERSAMA USKUP KEUSKUPAN BANJARMASIN MGR. PETRUS BODDENG TIMANG





MISA PERDANA ANAK MISIONER BERSAMA USKUP KEUSKUPAN BANJARMASIN
MGR. PETRUS BODDENG TIMANG
Sasana Sehati – Paroki Katedral Banjarmasin, 16 Nopember 2008

Tema :
UNTUK MENGUCAPKAN SYUKUR KEPADA ALLAH, ATAS BAPAK USKUP YANG BARU

“Ada satu keistimewaan dari anak-anak Katolik yaitu kita harus unggul dimanapun kita berada! Unggul di sini tidak berarti kita harus selalu menjadi juara satu science atau Olimpiade, akan tetapi kita mesti unggul dalam hal kasih.”


Pagi itu, Minggu, 16 Nopember 2008, tepat pada pukul 10.10 WITA, dilangsungkan Perayaan Ekaristi Anak Misioner bersama Bapak Uskup Mgr. Dr. Petrus Boddeng Timang. Perayaan Ekaristi yang sebagian besar dihadiri oleh anak-anak tersebut dipimpin langsung oleh Mgr. Petrus Timang selaku Konselebran Utama didampingi oleh Pastor Frensius Suprijadi, CM. Perarakan masuk diawali dengan sebuah tarian Banjar. Sebagai lagu pembukaan diambilkan dari MB. No. 477 “Tuhan Sumber Gembiraku” yang dinyanyikan dengan penuh penghayatan oleh koor anak-anak Bina Iman dan Sekami Paroki Bunda Maria Banjarbaru. Dalam Perayaan Ekaristi kali ini hadir pula Uskup Emeritus Keuskupan Banjarmasin Mgr. F.X. Prajasuta, MSF yang duduk dideretan kursi depan mendampingi anak-anak.

“Saya kira jarang ada kesempatan seperti ini, dimana ada banyak anak-anak berkumpul bersama orang tuanya, para pembina dan ada 2 orang Uskup hadir. Jadi hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan untuk kita semua,” demikian kata Mgr. Petrus Timang membuka homilinya. Kemudian Bapak Uskup menanyakan asal komunitas maupun sekolah dari anak-anak yang hadir di Gedung Sasana Sehati pagi ini. Khusus kepada anak-anak yang bersekolah di sekolah negeri, Bapak Uskup berkata bahwa mereka adalah misionaris-misionaris di Sekolah Negeri. Bapak Uskup berharap kiranya mereka dapat menjadi garam di sekolah dimana mereka menuntut ilmu dan jangan sampai digarami oleh teman-temannya.

Lebih lanjut Bapak Uskup berkata, “Tema kita dalam Misa ini adalah bersyukur; bersyukur atas segala hal baik yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Melalui apa yang dikatakan Paulus dalam bacaan tadi tersirat pesan bahwa sekalipun kita tahu dan memiliki segalanya, jika tidak memiliki kasih maka semua itu nol!”

Dalam kesempatan ini, Bapak Uskup menyampaikan homilinya dengan banyak kali melakukan dialog secara langsung dengan anak-anak yang hadir. Dialog yang begitu komunikatif ini mendapatkan respon yang sangat baik dari anak-anak. Seperti ketika Bapak Uskup bertanya, “Apakah kalian sering menonton reality show di televisi? Ada Playboy Kabel, Termehek-mehek, Face to Face dan sebagainya. Apakah kalian semua menonton acara tersebut?” Pertanyaan tersebut dijawab dengan lantang oleh anak-anak yang hadir, “Ya!” Kemudian Bapak Uskup melanjutkan pertanyaan beliau, “Lalu kapan belajarnya kalau begitu?” Lagi-lagi anak-anak menjawab bahwa mereka belajar pada siang hari. “Lalu kapan kalian berdoa?” kembali Bapak Uskup melemparkan sebuah pertanyaan kepada anak-anak yang hadir. Lalu Bapak Uskup melanjutkan kata-katanya, “Sekalipun kalian nonton semua reality show di televisi, akan tetapi kalau kalian tidak berdoa dengan penuh kasih kepada Yesus, maka kalian belum menjadi anak Katolik yang baik. Ada satu keistimewaan dari anak-anak Katolik yaitu kita harus unggul dimanapun kita berada! Unggul di sini tidak berarti kita harus selalu menjadi juara satu science atau Olimpiade, akan tetapi kita mesti unggul dalam hal kasih. Maka dalam lagu Hymne Sekami tadi disebutkan bahwa kita akan menjadi sahabat yang setia, rajin berdoa dan baca Alkitab. Sebagai anak Katolik tiap bangun pagi mesti buka Alkitab, jangan seperti anak-anak lainnya yang tiap bangun pagi buka televisi atau handphone. Sebagai seorang anak Katolik, kalian harus membuka hari kalian dengan doa, begitu pula ketika kalian akan menutup hari kalian, tutuplah dengan doa juga. Jangan menutup hari kalian dengan handphone yang masih terbuka, bukan dengan playstation yang masih on, bukan dengan televisi yang masih bernyala!

Semua itu adalah tanda bahwa sebagai anak Katolik kita unggul dalam kasih kepada Yesus. Bawalah senyum surga dimanapun kalian berada, karena kita mengasihi Yesus dan sesama. Karena Yesus mengasihi kita maka kita tidak akan pernah takut dan sedih.” demikian disampaikan Mgr. Petrus Timang mengakhiri homilinya pagi itu.

Saat Perarakan Persembahan tiba, diawali dengan satu buah Tari Kreasi Baru yang dilanjutkan dengan sebuah Tarian Dayak yang ditarikan dengan lemah gemulai mengiringi para petugas persembahan yang berjalan perlahan menuju ke depan Altar.

Dalam Perayaan Ekaristi kali ini hadir sekitar 1.000 orang anak-anak yang duduk memadati Gedung Sasana Sehati. Mereka terdiri dari anak-anak Bina Iman dan Sekami dari Paroki Katedral “Keluarga Kudus” Banjarmasin, Paroki Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda Kelayan, Paroki Hati Yesus Yang Maha Kudus Veteran, Paroki Bunda Maria Banjarbaru dan Paroki Santa Theresia Pelaihari; juga hadir siswa siswi dari beberapa sekolah negeri di kota Banjarmasin dan beberapa sekolah swasta di kota Banjarmasin dan Banjarbaru diantaranya dari SMP Santa Maria Banjarmasin, SMP Santa Angela Banjarmasin, SMP Sanjaya Banjarbaru dan SMA Frater Don Bosco Banjarmasin.

Usai Perayaan Ekaristi, kedua Bapak Uskup, para Pastor, Suster dan anak-anak yang hadir disuguhi acara Hiburan yang menampilkan tari-tarian, paduan suara dan pertunjukan band. Semuanya dipersembahkan oleh anak-anak mewakili paroki mereka masing-masing. Semua yang hadir tampak gembira pagi itu; terlebih lagi kedua Bapak Uskup yang duduk dideretan kursi depan yang menyimak pertunjukan anak-anak hingga selesai dengan didampingi oleh Pastor Suprijadi, CM dan Pastor Christophorus Katijanarso, CM – keduanya adalah Pastor Paroki Katedral Banjarmasin. Bahkan saat serombongan anak-anak menyanyikan lagu “Aku Diberkati” di atas panggung sembari menari, kedua Bapak Uskup berkenan menari bersama anak-anak ketika anak-anak ini menjemput kedua Bapak Uskup dari tempat duduk beliau menuju ke atas panggung.

Usai acara hiburan, semua yang hadir menikmati suguhan makan siang yang telah disediakan oleh panitia. Saat diwawancarai, Sr. Christiana, SPM berkomentar bahwa acara kali ini sangat sukses dan semuanya lancar berkat kerjasama yang baik dari para pembina dari paroki-paroki yang hadir. Semoga saja dilain kesempatan pelaksanaan acara serupa, anak-anak yang hadir bisa lebih banyak lagi seturut harapan Mgr. Petrus Timang disela-sela homili beliau. Semoga!
                                                                         
[reported & foto by : Dionisius Agus Puguh Santosa]


Tidak ada komentar: