ULANG TAHUN KETIGA SANJAYA JOURNALIST CLASS
Hari ini, Sabtu, 4 Agustus 2012 menjadi momen yang indah dan
tak akan pernah terlupakan bagi saya dan anak-anak didik saya dalam kelas
pengembangan diri jurnalistik yang punya nama beken “Sanjaya Journalist Class”!
Pagi tadi saya tiba di SMP Sanjaya Banjarbaru sekitar pukul
08.30 Wita. Dalam hati saya berpikir bahwa saya akan terlambat untuk masuk
kelas jurnalistik, tapi ternyata dugaan saya salah. Saya memang kelupaan bila
setiap minggu pertama akan selalu diadakan Misa yang diikuti oleh semua siswa
SD, TK dan SMP Sanjaya Banjarbaru di Gereja Bunda Maria Banjarbaru.
Tanpa saya sangka-sangka, jadwal berakhirnya Misa pagi ini
agak terlambat dibandingkan hari-hari biasanya, karena jam dimulainya Misa juga
terlambat tadi pagi, yaitu sekitar pukul 08.30 Wita.
Setelah menunggu selama hampir satu jam lamanya, akhirnya
anak-anak kelas jurnalistik yang saya tunggu-tunggu pun bermunculan menghambur
datang. Tampak Aurel, Zellin, Silfia dan beberapa orang temannya pun tiba-tiba
ada di dekat saya dan langsung berceloteh tentang banyak hal. Spontan mereka
semua minta ijin untuk istirahat dahulu sekedar mengisi perut di kantin
sekolah. Akhirnya bel tanda dimulainya kegiatan pengembangan diri pun nyaring
terdengar, bersamaan dengan suara rekaman komputer dari bilik kecil di depan
ruang kepala sekolah.
Anak-anak jurnalistik pun menghambur masuk ke dalam kelas
VIII A, yang sejak angkatan ke-2 menjadi kelas tetap bagi pelajaran
jurnalistik. Sebelas orang anak kelas VIII (angkatan ketiga) dan 9 orang anak
kelas VII terduduk rapi dalam posisinya masing-masing. Dalam
pikiran saya terlintas satu kalimat sederhana, “Kelas ini sekarang hampir
penuh!”
Belum sempat saya duduk di bangku guru
di depan kelas, tiba-tiba Aurel memberi komando kepada anak-anak lainnya untuk
mengucapkan “selamat pagi” dalam versi Inggris. Sejenak kelas riuh rendah
dengan suara anak-anak yang sudah lama tidak saya dengarkan selama beberapa
minggu ini.
Kejutan lain yang saya dapatkan pagi
ini adalah kehadiran Betsy Septiani Rantung dengan seragam SJC angkatan kedua!
Dia pun akhirnya bergabung duduk di deretan bangku yang masih kosong, duduk
seperti setahun, dua tahun atau tiga tahun silam, ketika dirinya masih tercatat
sebagai siswa SMP Sanjaya Banjarbaru. Tak berapa lama kemudian, muncul Tia
Wulandari dan langsung mengambil posisi duduk tak jauh dari Betsy. Wulan dan
Betsy adalah murid perdana kelas jurnalistik ini. Sebuah keharuan tiba-tiba
muncul di benak saya, keharuan yang tak pernah terbayangkan akan saya alami
pagi ini.
Setelah membagikan formulir isian bagi
semua anak-anak jurnalistik kelas VII dan VIII, saya memberikan penjelasan
pendek secukupnya tentang tata cara pengisian formulir data siswa SJC tersebut.
Sejurus kemudian, Ibu Fransiska Ariati, S.Hut tiba-tiba datang dan masuk ke
dalam kelas sembari mengantarkan pesanan saya, “Sebuah kue ultah SJC ke-3
tahun.”
Melihat kehadiran kue ulang tahun yang
berada di atas sebuah meja tepat di hadapan meja guru, anak-anak banyak
bertanya-tanya siapa gerangan yang merayakan ulang tahunnya pagi ini. Akhirnya
anak-anak saya minta duduk untuk menyaksikan bersama film singkat perjalanan
SJC selama 3 tahun yang telah berlalu. Usai pemutaran film, saya langsung
memulai presentasi dengan memperkenalkan diri sambil sekali waktu mengajak
anak-anak untuk tertawa lepas dengan beberapa tampilan kartun humor di tembok
kelas.
Presentasi yang lebih serius saya
bawakan ketika membahas materi mengenai majalah dinding (mading) sekolah. Tak
terasa, waktu satu jam pun berlalu begitu saja. Hingga tibalah saatnya untuk
merayakan ulang tahun SJC ke-3 tahun. Semula saya mendaulat Aurel untuk
memimpin doa, namun Betsy malah menawarkan dirinya untuk memimpin acara syukur.
Dia pun segera membawa semua penghuni kelas jurnalistik dalam lautan doa yang terasa
meneduhkan jiwa. Doa yang sederhana namun terasa tulus dan penuh makna. Acara
tiup lilin pun berlangsung, saya, Betsy dan Wulan dengan gembira meniup lilin
angka 3 secara bersama-sama diiringi lagu “Selamat Ulang Tahun.”
Kue ultah pun dipotong Betsy dan
potongannya diserahkan kepada saya. Akan tetapi saya kemudian menyerahkan
potongan kue tersebut kepada Yosephine Laura yang menjadi bagian kelas
jurnalistik, selain memiliki kewajiban mengajar TIK (Teknologi Informasi dan
Komputer) dalam kesehariannya. Potongan kue ultah sebagai tanda ucapan selamat
datang untuknya.
Potongan selanjutnya baru saya terima,
tetapi tidak langsung saya makan. Saya kemudian meminta tolong kepada Wulan
untuk memotong-motong sisa kue yang ada sekaligus membagikannya kepada anak-anak
kelas VII dan VIII.
Usia 3 tahun adalah usia yang masih
“balita”, apalagi untuk kelas jurnalistik yang saya bangun bukan dengan segala
kehebatan yang saya miliki; akan tetapi dapat bertahan karena rasa memiliki dan
loyalitas yang tinggi dari generasi-generasi sebelumnya, termasuk juga generasi
baru yang boleh saya sebut sebagai angkatan ketiga dan keempat.
Perasaan syukur sangat-sangat saya
rasakan ketika Betsy dengan bangga bercerita tentang dirinya yang dipilih
sebagai ketua mading di SMK Telkom Banjarbaru, juga kisah-kisah senada yang
disampaikan oleh Wulan yang bersekolah di tempat yang sama. Puji TUHAN, impian
dan harapan saya ketika kelas jurnalistik ini dimulai, kini terkabul dan
menjadi kenyataan. Harapan yang juga menyeruak kembali saat SJC merayakan ulang
tahunnya yang pertama. Ketika itu saja bergumam, “Kelas jurnalistik adalah
sebuah kelas yang bisa dikatakan kecil, namun di dalamnya tersimpan sejuta
harapan, harapan tentang lahirnya penulis-penulis handal Indonesia di masa
depan...”
Terimakasih kepada Betsy dan Wulan,
terimakasih kepada Ibu Ariati juga yang telah mempersiapkan kue ultah yang
cantik pagi ini. Terimakasih kepada anak-anak kelas VII dan VIII yang luar
biasa. Dan terimakasih kepada TUHAN YANG MAHA BAIK yang telah menyertai perjalanan
kelas jurnalistik ini sejak 1 Agustus 2009 silam…
Landasan Ulin – Banjarbaru, 4 Agustus
2012
Dionisius Agus Puguh Santosa
ENGLISH VERSION :
THE 3RD
ANNIVERSARY OF SANJAYA JOURNALIST CLASS
Saturday, August 4, 2012 to be a beautiful moment and will
never be forgotten for me and my kids students in the class of self-development
that has a name famous journalistic "Sanjaya Journalist Class"!
This morning I arrived at school Sanjaya Banjarbaru around
08.30 pm. After waiting for nearly an hour, finally journalism class kids who
I've been waiting to come rushing emerged. Looks Aurel, Zellin, Silfia and some
friends were suddenly there next to me and straight on about many things.
Spontaneously they all asked permission to take a break just before filling the
stomach in the school cafeteria. Finally the bell marks the start of
self-development activities was high-pitched sounds, along with sound
recordings of computer cubicles in front of the principal's office.
The children burst into journalism was in class VIII A,
which from generation to become a class-2 remains the subject of journalism.
Eleven of the VIII grade (third generation) and 9 grade VII (fourth generation)
sitting neatly in their respective positions. In my mind flashed a simple
sentence, "This class is almost full now!"
I have not had time to sit on the bench in front of the
classroom teacher, suddenly Aurel gave the command to the other children to say
"good morning" in the English version. Moment boisterous classroom
with children's voices that I have not heard for several weeks.
Another surprise that I got this morning is the presence of
a uniform Betsy Septiani Rantung SJC second generation (second version)! He was
eventually joined in a row bench seat is still empty, sit as a year, two years
or three years ago, when he was still listed as a junior high school students
Banjarbaru Sanjaya. Not long after, came Tia Wulandari and immediately took the
position of sitting not far from Betsy. Wulan and Betsy are first-class
journalism students this. An emotion suddenly came to mind, compassion who
never imagined I would experience this morning.
After distributing the form field for all children of class
VII and VIII of journalism, I gave a short explanation of the procedures to
adequately fill the data form the SJC students. A moment later, Mrs. Frances
Ariati, S.Hut suddenly come and go into the classroom while delivering my
order, "A birthday cake SJC to-3 years."
See the presence of a birthday cake that was on a table
right in front of the teacher's desk, children often wonder who the hell was
celebrating his birthday this morning. Finally I asked the children to sit
together to watch a short movie SJC trip for 3 years have passed. After the
screening, I immediately start the presentation by introducing himself as he
once took the kids to laugh out loud with some humor in the cartoon look of the
walls of the classroom.
Presentations that I bring more serious when discussing the
matter on the wall magazine (Mading) school. Not felt, the hour has gone by
just like that. Until it's time to celebrate the anniversary of the SJC to-3
years. I originally oust Aurel to lead the prayers, but the Betsy instead
offered himself to lead the celebration. He was soon brought all the
inhabitants of journalism classes in the sea was calm the soul of prayer. The
prayer was simple but sincere and meaningful. Brass candle ceremony was held,
I, Betsy and Wulan happily blew out the candle number three together
accompanied by the song "Happy Birthday."
Betsy's birthday cake was cut and the pieces handed to me.
However, I then handed the piece of cake to Yosephine Laura is a part of
journalism class, but have an obligation to teach ICT (Information and Computer
Technology) in their daily life. Birthday cake as a welcome sign for him. The next piece I just received, but did not direct me to
eat. I then asked for help Wulan to cut up the rest of the cake that is well
distributed them to children classes VII and VIII.
Age of 3 years of age who are still "children",
especially for a journalism class I wake up "instead of" with all the
greatness that I have: but can survive as "a sense of belonging and
loyalty are high" than previous generations, including the generation The
new can I refer to as the third and fourth.
Feeling very, very grateful I felt when Betsy is proud to
talk about himself elected as chairman of Banjarbaru mading in SMK Telkom, as
well as similar stories submitted by Wulan a school in the same place. Praise
the Lord, my dreams and expectations when journalism class begins, now come
true and become a reality. Hope that also pushed back at SJC celebrates his
first birthday. When it was just mumbling, "journalism class is a class
that can be said to be small, but it saved a million hopes, expectations about
the birth of a reliable writers of Indonesia in the future ..."
Thanks to Betsy and Wulan, thanks to Mother Ariati also has
prepared a beautiful birthday cake this morning. Thanks to the children of VII
and VIII are incredible. And thank the GOOD LORD ALMIGHTY that has accompanied
this journalism class travel since last August 1, 2009 ...(translate by Google)
Landasan Ulin - Banjarbaru, August 4,
2012
Dionisius Agus Puguh Santosa